Apr 20, 2012

System Injection pada motor Suzuki Shogun 125 Hyper Injection

Pada saat ini banyak pabrikan kendaraan bermotor khususnya roda dua makin berlomba – lomba untuk menampilkan produk terbaik mereka khususnya dalam hal efisiensi bahan bakar dengan system Fuel Injection nya.

Begitu juga dengan pabrikan Suzuki yang juga pernah menghadirkan system Fuel Injection pada Shogun 125 FI tahun 2008. Padahal, dari hasil komparasi yang dimuat di harian kompas, otomotif dan berbagai media lainnya sepertinya Shogun 125 FI lebih unggul dari system injeksinya, fitur, kestabilan motor itu sendiri dan di klaim lebih irit 1 km dibanding kompetitor lain pada jamannya serta ramah lingkungan dan perawatan yang lebih mudah.

System injeksi pada Shogun 125FI (shogun FI) mengaplikasikan sistem injeksi Discharge Pump dimana pompa bensin menyatu dengan injector tidak ditempatkan terpisah di tangki bahan bakar seperti system injeksi konvensional.

Yang membedakan dengan motor injeksi lainnya adalah terletak pada sistem fuel injeksi/sistem penyaluran bahan bakar. New Shogun 125 FI menganut sistem discharge pump (DCP) dan motor injeksi lain menerapkan konvensional fuel injection. Prinsip kerja sistem discharge pump (DCP) fuel injection dengan sistem konvensional fuel ijection hanya pada pengiriman bahan bakar dari tangki bensin ke injector yang berbeda, konvensional FI memisahkan antara injector, fuel pump dan regulator sedangkan Dischage pump (DCP) fuel injection mengabungkan injector, fuel pump dan regulator menjadi satu membuat aliran bensin dari fuel tank tidak memerlukan tekanan yang terlalu besar untuk masuk ke fuel pump, regulator dan diteruskan ke injector dan meringankan kerja fuel pump.

Karena posisi pompa berada di injector maka posisi tangki harus selalu berada diatas agar bensin dapat mengalir berdasarkan gaya gravitasi untuk mensuplai bahan bakar ke discharge pump. Dan jika diperlukan penggantian pada injector atau pompa maka harus dilakukan secara Assy.

Secara umum fitur sistem injeksi pada Shogun 125FI sama, termasuk jika sepeda motor berada pada kemiringan tertentu/terjatuh secara otomatis mesin akan mati. Tip over sensor (TO) adalah sensor untuk mendeteksi kemiringan dari kendaraan dimana sensor ini dipasang agar kendaraan yang kemiringannya 65° pada saat terjatuh akan memberikan sinyal ke ECM tidak lebih dari 2 detik setelah ECM menerima sinyal akan mematikan fungsi fuel injector dan pengapian sehingga motor dalam keadaan mati untuk keselamatan pengendara. Untuk menghidupkan kembali sepeda motor, posisikan kunci kontak ke OFF kemudian ON dan sepeda motor sudah dapat dioperasikan kembali dengan normal.

Fitur lain seperti sensor O2 sensor :berfungsi mengontrol emisi gas buang sehingga mesin dengan sistem injeksi emisi gas buang lebih rendah dan ramah lingkungan. Engine Temperature Sensor (ET) yang ditempatakan dibagian kanan silinder blok. Pada suhu dingin secara otomatis ECM akan memberikan sinyal kepada injector untuk meyemprotkan bahan bakar sebanyak yang diperlukan, sehingga pada kondisi dingin mesin tetap akan mudah untuk dihidupkan.

Berikut adalah bagan dari system Fuel Injection pada Shogun 125 FI :




Shogun 125 FI merupakan awal dari teknologi injeksi yang diterapkan di Indonesia untuk kendaraan roda dua, walaupun pada waktu itu belum banyak masyarakat mengenal system injeksi sepeda motor, tetapi Suzuki sudah membuktikannya dengan Shogun 125 Hyper Injection.


sumber :http://www.suzuki.co.id/suzuki_news_details

No comments:

Post a Comment