Artikel sebelum mengenai kemenagan CBR 250 ternyata mempunyai respon
viewer yang tinggi. Nah kali ini akan membahas analisa lap time per lap
tiga motor yang naik podium. Podium 1 dikuasai Denny Triyugo dan podium 2
ditempati oleh Wawan Hermawan dari team Astra Motor Racing Team (ART)
yang menggunakan Honda CBR 250 sementara Podium 3 ditemati Imanuel
Pratna dari team AR-1 NHK xX=Race CLD Spinx. Kondisi trek yang basah
membuat peluang 50:50, teorinya motor yang torsinya lebih gede akan
lebih pelan untuk menjaga traksi ban sementara motor yang torsinya lebih
kecil akan memaksimalkan kendaraannya karena lebih gampang di handle
pada trak basah. Apakah Honda CBR 250 dengan Kawasaki Ninja 250 regulasi
kejurnas cukup berimbang di trak basah, mari kita analisa kebetulan
saya punya datanya.
Tabel dibawah ini adalah catatan waktu perlapnya:
Lap Denny Wawan I. Pratna
1 2:38.087 2:48.700 2:48.528
2 2:00.169 2:00.343 2:01.995
3 1:59.523 2:01.138 2:05.213
4 1:59.476 2:01.138 2:02.201
5 1:59.514 1:59.508 2:00.488
6 1:59.187 1:59.196 2:00.925
7 1:59.421 1:59.302 2:01.268
8 1:58.821 1:58.875 2:00.543
9 1:58.588 1:58.571 1:59.278
10 1:58.504 1:58.487 1:58.157
11 1:58.652 1:58.687 1:58.010
12 1:58.197 1:58.151 1:57.803
Agar lebih jelas mari kita lihat hasil ploting digrafik dibawah ini:
Terlihat lap 1 saja Denny sudah melesat 10 detik dari pembalap lain, dan
dari lap-ke lap catatan waktunya semakin baik. Artinya Denny tidak
sedikitpun mengendurkan tali gasnya walaupun sudah unggul jauh.
Sementara Wawan diawal awal-awal lap cukup keteteran dan gap dari Denny
cukup jauh, namun mulai mulai lap 5 gap kedua pembalap ini sudah semakin
dekat. Yang menarik ketika melihat catatan waktu Imanuel Pratna, di
awal-awal lap berjibaku dengan sesama pengguna Ninja membuat catatan
waktunya melorot. Namun semakin lama dia berhasil mendekati catatan
waktu dua pembalap didepannya. Awalnya gapnya sudah 10 detik semain
dekat menjadi 3 detik dan akhirnya unggul mulai lap 10, namun sudah
terlambat, akumulasi gap di awal lap membuat gap diakhirnya semakin
lebar.
Dalam analisis diatas dapat disimpulkan bahwa regulasi bobot minimum
sebenarnya tidak telalu berpengaruh pada catatan lapnya. Dan topspeed
serta power Ninja masih lebih besar dari CBR 250 yang membuat catatan
waktu semakin berimbang. Nah bobot minimum ini baru berpengaruhh ketika
start, torsi CBR yang besar serta bobot yang lebih ringan membuat CBR
ngacir duluan. Tetapi ingat race kejurnas sport 250 yang dilaksakan sore
hari (pukul 15.45 WIB) sangat berpotensi hujan membuat balapan sulit
diprediksi. Persiapan duo CBR ART yang lebih matang membuat mereka lebih
unggul. Dengan sudah membaca kekuatan lawan, next race saya pikir
balapan akan lebih berimbang.
No comments:
Post a Comment